Jumat, 09 November 2012

Menguak Jejak Atlantis

     Benua Atlantis, Mitos tentang benua Atlantis memang sangat menarik sekali terutama bagi para penjelajah dan peneliti (ilmuwan) ataupun para pakar dari berbagai bidang. Misteri peradaban Atlantis bermula dari seorang filsafat Yunani kuno bernama Plato (427 – 347 SM) dalam buku Critias dan Timaeus. Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara. Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Garis besar kisah pada buku tersebut bahwa Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak cemerlang dan megah.


      Benua Atlantis yang digambarkan oleh Plato adalah suatu dunia tropis, yang punya banyak hutan, sungai, dan pohon buah-buahan. Teori Plato menerangkan bahwa kemudian Atlantis hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Sumeru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera. kemudian letusan yang paling dahsyat adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.


   Konotasi Atlantis tidak harus mengacu kepada Samudera Atlantik. Tetapi berdasarkan lingkungan kesejarahan dan geografis, para ahli akhirnya berkonsentrasi mencari Atlantis di sekitar Laut Tengah, antara Libia dan Turki yang dikenal sebagai Asia pada waktu itu. Sebelum seorang Profesor yang bernama Santos berargumen bahwa Atlantis adalah Sundaland (Indonesia), pendapat yang paling banyak diterima adalah bahwa negeri itu ada di tengah-tengah Samudera Atlantis sendiri, yaitu di Kepulauan Azores milik Portugal yang berada 1.500 km sebelah barat pantai Portugal. Namun tidak ada bukti arkeologis yang mengukuhkan pendapat ini. Profesor Santos sendiri melakukan penelitian selama 30 tahun tentang peradaban benua Atlantis, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato‘s Lost Civilization (2005).

       Jika dibaca dari sepenggal kisah diatas maka Atlantis adalah merupakan sebuah peradaban yang sangat memukau. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan pada waktu itu menjadikannya bangsa yang besar dan sangat makmur. 

    Menurut perhitungan versi Plato tenggelamnya Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun silam. Plato mengatakan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis ia juga menekankan bahwa hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu sekarang???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar